Aku bermimpi tentang kita, diantara anganku dan tawamu aku persembahkan seluruh hatiku. Aku bermimpi tentang kita, diantara teriknya siang dan kejamnya malam, mataku memejam mengingat senyum manismu kala menyebut namaku. Aku bermimpi tentang kita, ringan jemarimu membelai pipiku pelan, kau memandang mataku lekat, pesonamu begitu kuat. Aku bermimpi tentang kita, kau mengejarku yang marah dengan tergesa, wajahmu yang pias buatku merana, sirna segala amarah dengan peluk erat darimu yang berbisik lirih 'jangan tinggalkan aku'. Aku bermimpi tentang kita, jiwaku yang tercacah kau sulam dengan indah, pernahku berkata 'tidakkah menyulam tidak maskulin untukmu?' kau hanya tertawa kecil 'aku hanya melakukan apa yang kumau'. Aku bermimpi tentang kita, kala terik siang membuatku meleleh, kau yang gelisah mengipasiku hingga tanganmu kebas, 'cukup' ujarku, namun kau terus melakukannya hingga perihnya mentari sirna. Aku bermimpi tentang kita, kala rendah menyapa, kau terus menjadi buaian yang aku perlukan untuk bertahan, ribuan kata yang ingin kudengar kau lantunkan bagai nyanyi surgawi, dekapmu yang hangatkanku ditengah dingin dunia buatku sadar, mungkin memang kau tujuanku. Aku bermimpi tentang kita, aku tak ingin bangun dari mimpi indah ini, sampai kudekap badanmu yang dingin, Tuhan, haruskah aku berhenti disini?
KEMBALI KE ARTIKEL