Mentari terasa terik dikepala, Beni mengayuh sepedanya seraya mengelap keringat yang mengucur di keningnya. Akankah ia terlambat sampai di rumah, itu yang terus ia pikirkan. Sial untuknya, tiba-tiba ban sepedanya pecah. Jadi ia harus mendorongnya sampai ke rumah karena ia tak memegang uang untuk mengganti ban dalam sepedanya.
KEMBALI KE ARTIKEL