Kakinya busuk bernanah
Ia sungsang-sumbal meraihnya
Ia mematung hampa
Lukanya tak meradang, ia biarkan
Kaki tertancap dalam
Ia menemukannya
Ia berlonjak
Ia gembira
Jurang kelam menghampiri bak fatamorgana
Ia terpana
Lukanya, meruntuhkan pijakannya
Ia membasuh lukanya dengan air bening nan harum
Ia girang seolah ia hidup selamanya
Kakinya mengkhianati ia
Ia jatuh
Ia berbangga
Ia mati
(Tangerang, 20 Maret 2022)