Kasus yang melibatkan Gus Miftah, seorang pendakwah yang juga merupakan utusan khusus presiden, baru-baru ini menarik perhatian publik. Dalam sebuah acara pengajian di Magelang, Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang es teh dengan kata-kata kasar dan merendahkan. Tindakan ini tidak hanya memicu kemarahan di kalangan masyarakat, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius tentang etika dan sensitivitas yang seharusnya dimiliki oleh tokoh publik. Banyak pihak, termasuk Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), mengecam pernyataan Gus Miftah karena dianggap melukai perasaan pedagang kecil yang sedang berjuang membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
KEMBALI KE ARTIKEL