Aku juga telah memutuskan, untuk tidak lagi menulis tentang lembayung senja. Apalagi memuja-muja kecantikannya. Sebab--masih seperti yang pernah kaututurkan, senja hanyalah fatamorgana yang sengaja memanipulasi mata. Untuk menggiring isi kepala agar selamanya terperangkap di dalam ruang bernama kenangan.