Kita di hadapan kata-kata tak lebih dari sebuah arca. Yang membisu gagu tanpa bisa berbuat apa-apa. Lihatlah. Ketika kata-kata berdansa bersama kebencian apakah kita mampu mencegah atau meredam? Juga, pada saat kata-kata menyanyi sesuka hati, mempersembahkan lagu kenyinyiran tiada henti. Kita serupa boneka. Diam nyaris tak bisa membungkam.
KEMBALI KE ARTIKEL