Butuh waktu dan kesabaran luar biasa untuk mematahkan paradigma bahwa Ibu sambungan atau Ibu tiri adalah perempuan yang kejam. Sungguh, aku merasakan itu. Aku mesti berjuang menghadapi anak-anak Mas Yon. Mereka masih sulit menerimaku. Terutama si sulung Shinta. Ia sama sekali tidak mau bicara sepatah kata pun denganku. Lain halnya Rita, si bungsu itu agaknya lebih bisa melihat ketulusanku dibanding dengan kakaknya. Bocah kecil berusia delapan tahun itu kerap secara sembunyi-sembunyi mencuri pandang dan tersenyum ke arahku.
KEMBALI KE ARTIKEL