Entah mengapa, senja itu tanganku agak gemetar. Buku di tanganku terasa lebih berat dari biasanya. Begitu juga saat membuka lembar demi lembar halaman buku bersampul merah marun itu, mataku nanar, Â menyusuri huruf demi huruf tanpa jeda, mencari beberapa kalimat dalam bentuk percakapan.
KEMBALI KE ARTIKEL