Salah satu strategi pamungkas tersebut adalah meminjam istilah money politik dengan membagikan amplop berisi uang yang nominalnya bervariasi. Entah mengapa, para kandidat calon Anggota legislatif masih mempercayai uang bisa membeli suara masyarakat. Masyakarat sendiri mungkin sejak dulu setiap 5 tahunnya dimanja dengan kebiasaan menerima uang suap atau sogokan untuk memberikan suaranya,saat ini pun banyak masyarakat menanti para tim pemenang caleg membagi-bagikan amplopnya. Bahkan diantara mereka mengatakan bahwa “tidak ada uang tidak ada suara, ada uang ada suara”.