letih dalam semarak dinding ruangku
kutemukan lukisan
bergayut endymion biru
“Sempurna” ujarku
“Bagaimana menurutmu?”
Kau hanya tersenyum
sadar sudah puluhan kali
kutanyakan hal itu
“Akan kucari pasak terkuat
sebagai tempat untuknya bergantung”
lanjutku bergegas mencari peralatan
dalam tebaran debu
“Hati-hati” tukasmu
“Pasak yang kau cari, bisa jadi
kau temukan ketika bersarang di kakimu”