Tidak aneh jika mendapati dinding yang penuh coretan tangan iseng, meski di dinding itu sudah ada sebuah peringatan “
Dilarang coret-coret”. Semakin dilarang semakin penuh coretannya. Pernah ada anak sekolah yang mencoret bis kota dengan spidol dengan alasan, “
Saya cuma menambah coretan yang sudah ada kok…” sambil menunjuk tulisan “d
ilarang mencoret” yang dianggapnya sebagai coretan pertama.
KEMBALI KE ARTIKEL