Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Larangan Mudik dan Abu Nawas si Raja Akal

28 April 2020   23:12 Diperbarui: 28 April 2020   23:20 243 9
memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di tanah air, pemerintah terus berupaya menerapkan beragam aturan.

Mulai dari sebatas anjuran atau himbauan social distancing, physical distancing dan work from home, terus disempurnakan dengan dibarengi aturan berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dan terakhir, pemerintah dengan tegas melarang mudik warga negaranya yang berada di perantauan.

Jika aturan atau larangan ini benar-benar bisa diterapkan dengan maksimal dibarengi dengan tingkat kedisiplinan masyarakatnya yang tinggi, bukan tidak mungkin penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini bisa dipatahkan sesuai dengan ekspektasi pemerintah.

Hanya saja, hingga sekarang tak sedikit kabar atau penulis baca di berbagai media massa, baik cetak, elektronik maupun online, tentang rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mentaati aturan pemerintah.

Semisal dalam pemeberlakuan PSBB, tak sedikit warga masyarakat yang memaksakan diri melakukan aktifitas di luar rumah atau melanggar prtokokol kesehatan. Sebut saja tidak mengenakan masker saat keluar rumah, atau mengindahkan aturan physical distancing.

Pun dengan adanya larangan mudik juga tidak membuat sebagian masyarakat serta merta mentaati aturan dimaksud. Bahkan, dengan adanya larangan mudik ini seolah memacu masyarakat untuk bertingkah polah layaknya Abu Nawas yang selalu memikiki akal untuk lolos dari masalah yang sedang dihadapinya.

Ya, sebagaimana banyak diceritakan dalam berbagai cerita, Abu Nawas dikenal sebagai tokoh lucu yang cerdik. Tidak hanya itu, asosiasi orang pun jadi terpengaruh.

Demikian besar pengaruhnya, sehingga baru namanya saja disebut, orang sudah mau tertawa. Begitu pula bila terjadi suatu peristiwa yang tak masuk akal, karena kebodohan atau karena kepintarannya, orang lalu mengaitkannya dengan Abu Nawas. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun