Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Satu Kata Kunci Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024, Prabowo?

25 Januari 2020   12:55 Diperbarui: 25 Januari 2020   14:08 832 27
persaingan politik pada Pemilihan Presiden 2024 jika di lihat dari kacamata konstelasi hari ini kemungkinan besar akan berjalan relatif berimbang. Atau, setidaknya tidak ada tokoh sentral yang menonjol.

Jelas ini berbeda dengan kontestasi Pilpres dua edisi berturut-turut, yaitu pada tahun 2014 dan 2019. Dimana, nama Joko Widodo (Jokowi) berada start paling depan, hingga tidak ada tokoh politik lain yang berani mencoba peruntungannya untuk bertarung pada dua Pilpres lalu, kecuali Prabowo Subianto.

Dan, itu pun hasilnya sudah sama-sama kita saksikan bersama, dua kali menantang Jokowi, dua kali pula Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini harus menelan pil pahit alias selalu keok.

Selain dua edisi Pilpres yang membuat para tokoh-tokoh politik tanah air lebih memilit atret atau mundur dan lebih memilih bergabung dengan tokoh-tokoh yang dijagokan untuk berkoalisi, juga terjadi pada Pilpres 2009.

Kala itu, nama Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekaligus calon petahana juga begitu dominan. Hasilnya sudah bisa diprediksi sejak awal. Meski waktu itu berpasangan dengan tokoh non politik yakni Boediono (Mantan Gubernur Bank Indonesia), sukses mengalahkan lawan-lawannya dengan sangat telak.

Kala itu yang menantang SBY adalah pasangan Megawati Soekarno Putri-Prabowo Subianto dan pasangan Jusuf Kala-Wiranto.

Kembali pada maksud penulis bahwa kontestasi Pilpres 2024 diprediksi akan relatip berimbang. Tentu saja,  pada pesta demokrasi lima tahunan mendatang ini tidak ada lagi nama-nama atau tokoh politik yang benar-benat kuat secara elektoral. Dengan catatan, Prabowo tidak lagi "memaksakan diri" kembali maju.

Nama-nama yang beredar hingga saat ini, seperti Ketua DPR RI, Puan Maharani, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa, Ketua Kogasma, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno maupun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, penulis rasa kekuatan elektoralnya relatip merata.

Nah, dari sejumlah nama yang penulis sebutkan di atas. Akhir-akhir ini nama Sandiaga Uno cukup ramai diperbincangkan sebagai kandidat kuat yang bakal meramaikan Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini terjadi tak lepas dari penyataan Presiden Jokowi saat dalam acara pengukuhan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN), Budi Gunawan pada acara pelantikan pengurus besar e-Sport periode 2020-2024, yang sama-sama memberikan kode, bahwa Sandiaga Uno adalah kandidat kuat presiden mendatang.

Adanya kode-kode keras '2024' seperti ini juga diamini Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi.

Menurut analisanya, Sandi dinilai figur muda yang lebih bisa diajak kerja sama oleh Presiden Jokowi guna melanjutkan agenda pembangunannya. Bahkan, dalam kesempatan itu, Muhtadi mencoba mengaitkan pernyataan Jokowi dalam presepsi politik Jawa yang sarat majas politik pasemon yang mengindikasikan bahwa Sandiaga lebih dikirik Jokowi dibanding kandidat lainnya.

"Saat yang sama, majas politik Jokowi tersebut juga mengirim pesan bahwa calon kuat 2024 bukan hanya Anies yang selama ini terkesan menguasai spotlight sendirian. Spotlight akan segera mengarah ke Sandi. Masalahnya, Sandi tidak punya jabatan publik saat ini. Ini menyulitkan Sandi untuk merawat momentum pasca 'dukungan' Jokowi dan BG terhadap dirinya untuk maju di 2024," lanjutnya.

Namun, setidaknya hingga saat ini segala euforia yang tengah berkembang ditengah-tengah masyarakat maupun pusaran politik tidak membuat Sandiaga Uno merasa diuntungkan atau berbesar hati.

Sebaliknya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini dengan tegas menyatakan, jika dirinya tidak akan mencalonkan diri apabila Prabowo Subianto masih ikut mencalonkan diri pada Pilpres 2024.

Hal ini diungkapkan Sandi dalam acara Hotman Paris Show yang videonya diunggah di akun Instagaram @hotmanparisofficial pada Kamis (23/1/2020).

Pada acara tersebut, pengacara yang suka pamer kekayaannya ini bertanya tentang kemungkinan Sandi maju Pilpres dan bersaing dengan Prabowo.

"Pertama kali didengarkan di Hotman Paris Show. Saya tidak akan pernah menempatkan diri saya untuk berhadap-hadapan dengan Pak Prabowo," Jawab Sandiaga Uno. Karena, menurut Sandi, Prabowo adalah mentor politiknya. Sebab itu tidak akan menempatkan dirinya sebagai lawan Prabowo.

Mencermati jawaban tegas Sandiaga Uno, memang tidak bisa disangkal, kalau Prabowo Subianto adalah mentor politiknya. Setidaknya ada dua peristiwa dalam hidup Sandi hingga bisa "manggung" dan di kenal dalam politik tanah air.

Pertama, saat kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. Kala itu, patut diakui peranan Prabowo yang menjadi pucuk pimpinam tertinggi Gerindra cukup besar hingga Sandi yang mendampingi Anies Baswedan mampu mengalahkan pasangan petahana, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hudayat.

Kedua, tentu saja pada saat kontestasi Pilpres 2019 lalu. Tanpa diduga sebelumnya, Sandi akhirnya mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. Meski akhirnya harus mengakui keunggulan Jokow-Ma'ruf Amin, namun tak bisa dipungkiri pula, popularitas Sandiaga Uno semakin terdongkrak dan masuk dalam jajaran tokoh politik nasional.

Pertanyaannya, benarkah karir politik Sandiaga Uno akan tergantung terhadap Prabowo Subianto? Jawabannya, bisa ya ataupun tidak. Betapapun, politik itu dinamis dan tidak excact atau pasti.

Dalam hal ini segala kemungkinan sangat besar peluangnya terjadi. Untuk saat ini mungkin saja Sandiaga dengan tegas tidak akan mencalonkan diri pada Pilpres 2024 jika Prabowo juga mencalonkan diri. Sungguh merupakan alasan yang sangat wajar. Karena, Prabowo adalah atasannya di Partai Gerindra dan secara elektoral saat ini, kemungkinan kecil jika Sandiaga Uno mampu mengalahkan Prabowo jika keduanya berhadap-hadapan.

Tapi, jika di waktu mendatang situasinya terbalik, siapa yang berani menjamin jika Sandiaga akan tetap pada pendiriannya.

Wassallam

Referensi : satu, dua, tiga

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun