Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Segelas Kopi Desember

28 Desember 2015   23:25 Diperbarui: 28 Desember 2015   23:38 165 3
Takdir berlari ke ujung Desember
Dituliskannya hari demi hari
Di wajah Januari
Aku menanam airmata sunyi

Di bulan pertama,
Aku terlahir sebagai puisi
Yang dirangkai airmata
Di kertasnya kehidupan

Kadang aku melihat Desember
Disambar petir dari lidah perayaan
Sementara diksi-diksi di balik pintu kamar
Melambaikan tangannya

Ketika malam mendadak matahari
Di jilatan apinya aku tertidur
Sedangkan kepalaku tiada henti
Memikirkan kaki nafsu yang pincang

Tak ada tatapan setajam tangisan
Di kedalaman hati penyair keringat
Sehingga pada segelas kopi tanpa aroma
Aku pun tenggelam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun