Pagi terasa dingin di Desa Rangkat. Aku sedang menulis puisi di kursi depan rumah. Ayah dan Bundaku sedang asyik duduk berdua di ruang tamu. Entah apa yang mereka bicarakan, namun yang pasti mereka tengah menandaskan kerinduan yang telah lama mengisi gelas-gelas hidup mereka. Kak Ranti dan adikku sedang berlari pagi mengitari Desa. Biasanya kami bertiga selalu berlari bersama, namun karena fisikku sedang kurang fit maka aku lebih memilih diam di rumah.