Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Penari Gila

22 Desember 2010   14:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:29 92 0
Musik Klasik melantun di halaman parkir sebuah pasar
Dia menari tanpa melihat sekeliling mengumbar tawa
Wajahku memerah, tapi bukan marah
Gelisah melihat tangannya melenggok tak beraturan

Penari Gila, kata seorang tukang parkir menggerutu
Tapi tetap dia lihat dengan tawa yang gengsi

Teruslah kuberjalan, melewati matanya yang telanjang
Hatiku tak banyak berkata
Tapi gerakan tariannya seperti meneriaki tanpa ampun
"dia menangis, tapi tak terlihat airmata"

Kutinggalkan berjejak langkah di atas becek
Hujan menggerutu pada ban mobil

"kau jaga yang Menggenggammu, hingga qodratmu basah dan rontok"

elhida, inspired by seorang perempuan "sakit jiwa" di depan parkiran pasar Mayestik. Menari selalu, dalam panas dan hujan. Sebab hidup adalah nyanyian merdu, dan kehidupan adalah musiknya. Maka menarilah. Jangan berhenti. (11 11 12)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun