Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Aku Kira Kau Tuhan...

21 Februari 2013   22:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:55 164 0
Sempruuulll.....!!

Sudah sepagi ini aku masih merayu senyap untuk tetap menerjemahkan amarahku,
kenapa jarum jam itu sperti tak perduli dengan kegelisahan ini,
mengapa pula mataku terus ingin berkata-kata,
dan hanya pertanyaan yang bergelayut menerus,

....Lebih baik aku tak berharap pada subuh untuk menentukan jawaban setiap pertanyaan itu.

_____________

Kau sudah kuanggap guru, setelah aku memaksamu melantikku menjadi muritmu, meski subyektif. tetapi tetap saja kuanggap ada banyak hal yang kupelajari darimu. Terang saja, nyaris hampir semua yg kutanyakan kau tau dan berarti untukku.

saat kau memilih sepi saat pandanganmu gaduh, kau melukis terus, tak peduli orang menilai, karena sbnarnya kaupun tak begitu suka dengan lukisanmu, aku suka saat rambutmu terurai [gondrong], dan ada bebrapa hobi yang menunjukan siapa dirimu pada setiap orang yang inginkan jawaban.

Dan hal yang sedang kuminati hampir dalam adalah, aku sungguh suka dengan caramu menata rencana, ruang, dan kebenaran, sehingga keluargamu berwujud romantisme.

hampir mirip ketika kau bicara pada kanvasmu, sesukamu mewujudkan ingin.

satu lagi,,," kau memang terlalu intim dengan egositas, hapir seluruh gagasanmu didasari oleh sesukamu. Meskipun aku tak terpanguruh untuk berhenti menjadikanmu guru.

_______________

Tetapi kemarin, wajahmu terlihat kriput layu, entah apakah jarak pandangku yang terlalu sempit dari lobang jendela kamar belakang, atau terlalu polos setiap kali aku menilaimu.  ''.... kupastikan saja kali ini aku menjadi muridmu yang baik, dan harus berkata benar seperti prinsip jalanmu.

Kau sungguh terlihat amat bodoh,,,"

kau seperti tak mempunyai siapapun, kau juga seperti tak pernah menikmati hidupmu, dan aku takut jika benar...." apa yang telah kau anggap kebenaran itu bahkan yang telah membuatku lebih benar saat ini, ternyata kau sesali...

Pasti aku akan malu pada Tuhanku !!

__________________

Tetapi, kau tetap menjadi guruku....''

Simpan saja satu pertanyaanmu itu, aku tak akan menjawab.

menurutku, jika kau masih ber-Tuhan..." rencanakan saja waktu yang kau anggap tepat untuk dapat kau gunakan seintim mungkin berdiskusi denganya.

_____-__________

#Biarkan aku yang persiapkan kaffan dan peti matinya_

Dunia memang fana, tak peduli orang pintar atau benar, sekali saja terperangkap pada formalisme, takkan pernah kau merasakan hidupmu yang sebenarnya.

seperti bergantung pada setumpuk sekenario dan peran-peran  teatrikal sbagai warna pada hari, dibungkus waktu dan keterpaksaan.

Benar kataku seperti yang kau katakan :

" Jangan pernah menyalahkan siapapun "

eL_

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun