Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Virzha: Tentang Mimpi, Tabu, Pemuja, dan Akhirnya Album Perdana

20 Januari 2015   15:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:46 1420 1

Jadi, ini jaman dimana Tuhan tidak lagi menurunkan nabi. Karena semua telah selesai ditulis, dan masing-masing mengambil  apa yang ingin dipercaya. Musik, pastinya, bukan agama. Namun sejak kelahirannya  & terus berkembang, musik tak henti-henti membuat sebagian orang percaya kalau ‘nabi-nabi baru’ telah diturunkan. Seorang bintang musik bukanlah nabi, sama halnya bintang sepak bola, bintang politik, pemimpin agama, dll, mereka hanya  mengisi satu titik kosong di hati yang terkadang punya kerinduan untuk  memuja.  Sekalipun semua tahu hanya Tuhan yang patut dipuja, setidaknya seorang idola membawa kegembiraan sekaligus kegilaan bagi para penggemar yang tak henti mengagumi, mencintai, mengikuti kemana pun ia pergi, membelanya kala dihujat… Bahkan saat jiwa-jiwa itu tak lagi di  bumi, seorang penggemar fanatik bisa berkeyakinan kalau sang idola itu tidak mati, seperti halnya beberapa penggemar percaya Elvis Presley hanya pindah ke ruang angkasa karena ia berasal dari sana, alias alien…? Tidak ada hal absurd di dunia seorang penggemar fanatik.  Satu hal mereka benar, tentang seorang idola, siapapun itu, memang tidak pernah mati. Mereka senantiasa hidup dalam kenangan seorang penggemar setia, karyanya menggema di setiap masa selama penggemar itu ada & beregenerasi, maka sang idola pun hidup ‘abadi’…  Apakah itu alasan kenapa orang bermimpi menjadi  legenda musik? Terutama bila anda bersuara emas, berteman panggung, dan lebih-lebih berambut gondrong?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun