Banyak kaki laju berlari
Ketika tangisan tertiup kembang api
Pada simpang tiga ia mencari
Lelah menanti dalam hening dan sepi
Tas sandang berat dalam pikulan
Tetap ditahan jadi semangat penantian
Dan, kantuk belum cukup membuatnya menyerah
Hilangkan gundah
Lalu, tertawa renyah
Selang beberapa saat kemudian ia berteriak
Siapa yang berani
Aku sudah siap mati!
Jika kalian mengikuti, bawa bekal sebanyak yang kau ingini
Aku akan nanti
Sebelum lelah ini menyelimuti