para wakilku di gedung kalian masing-masing.
Dengan sedikit mengurangi rasa hormat, kami kirimkan surat ini beserta segala maksud dan tujuan yang terkandung didalamnya. Kami berharap anda dapat memahami maksud surat ini dengan baik, walaupun kami tahu harapan itu terlalu berlebihan, karena anda hanyalah seorang wakil, yang cara berfikirnya masih sangat dibawah standar berfikir para ketua seperti kami.
Sehubungan dengan tidak lama lagi akan diselenggarakan pemilihan para wakil yang baru, kami ingin bertanya sebagai berikut:
1.jika anda mencalonkan diri untuk yang kesekian kalinya sebagai wakil kami, Apakah anda hanya bisa bersuara sambil menjual madu dibibir, dengan seikat kembang kesejahteraan semu, tiupkan pula angin surga dari segala penjuru arah?  dalam keadaan terparahnya kamu hanya terlihat satu bulan sebelum pemilihan, dan satu minggu setelah dilantik menjadi wakil?JANGAN, SILAHKAN kalau kamu ingin begitu,jangan kawatir, kami sudah terbiasa, dan kami maklumi beberapa dari anda memang bisanya cuma begitu.
2. Apakah anda benar-benar ingin menjadi wakil kami atau wakil uang anda? jika menjadi wakil kami, maka anda harus merangkul hati, menyuarakan aspirasi kami, serta berjuang terhadap kesejahteraan dan kepentingan kami. tapi jika anda hanya berniat menjadi wakil uang anda, maka lakukanlah semua stategi kampanye yang telah anda siapkan, semakin banyak uang anda semakin mudah cara anda untuk menjadi wakilkamiuang anda.silahkan saja tidak ada yang melarang.
Selanjutnya,, pada bagian terakhir kami sampaikan, lihatlah apa yang telah kami lakukan, gaya hidup kami, tentang bagaimana kami membuang sampah pada tempatnya, bahkan mendaur ulang seonggok sampah masyarakat menjadi lebih bermanfaat, memberi jajan anak sekolah dari hasil jerih sendiri, meski hanya segantang beras, kami tetap beli dengan uang sendiri .
Anda ingin menjadi wakil yang dihormati? maka hormati dan sayangilah para ketua(rakyat) anda .
tertanda,
para ketua(RAKYAT)