Oleh: Eko Windarto
Dikutip dari Kompas.com, Kamala Harris dan Donald Trump sempat membahas perang Israel-Hamas dalam debat Pilpres AS 2024 yang digelar di Philadelphia pada Selasa (10/9/2024) malam waktu setempat.
Bagaimana politik luar negeri antara Kamala Harris dan Donald Trump setelah debat capres yang digelar di Philadelphia pada Selasa 10/9/2024?
Situasi Palestina dan Israel telah menjadi isu yang hangat diperbincangkan dalam debat politik AS pada Pilpres sebelumnya. Setiap kandidat memiliki pandangannya sendiri terkait kebijakan luar negeri yang harus diadopsi oleh Amerika Serikat (AS) terkait konflik ini.
Dalam debat Pilpres AS 2024, pertanyaan tentang Israel dan Palestina masih menjadi hal yang penting, dan setiap kandidat harus memiliki jawaban yang kuat dan meyakinkan untuk masalah ini. Kamala Harris dan Donald Trump, kedua kandidat Pilpres AS 2024 dari Partai Demokrat dan Partai Republik, masing-masing memiliki pandangan yang berbeda terkait konflik Israel-Palestina. Untuk mengevaluasi pandangan masing-masing kandidat, perbandingan antara kebijakan luar negeri mereka mengenai konflik ini dapat diselidiki lebih lanjut.
Pada masa jabatannya sebagai Wakil Presiden AS, Kamala Harris menegaskan dukungannya pada solusi dua negara sebagai solusi jangka panjang untuk konflik Israel-Palestina. Dia percaya bahwa perdamaian dapat dicapai melalui negosiasi yang adil dan seimbang dari kedua belah pihak dan dukungan internasional. Kamala Harris juga memperjuangkan kebebasan beragama dan hak asasi manusia, termasuk hak Palestina.
Di lain sisi, Donald Trump sebagai mantan Presiden AS dalam kampanye Pilpres AS 2024, telah mengadopsi kebijakan "maksimalis" terhadap Israel yang bertujuan untuk mengakui penuh kedaulatan Israel atas Yerusalem dan Tepi Barat. Dia juga mengumumkan rencananya untuk menyatukan kelompok-kelompok batu bata pemukim Israel yang tersebar di Tepi Barat dan membuatnya menjadi bagian dari wilayah Israel. Namun, ada juga pandangan yang menolak tegas kebijakan ini karena mengganggu perdamaian antara Israel dan Palestina.
Debat politik antara Harris dan Trump dalam Pilpres AS 2024 akan berdampak pada hubungan AS dengan Israel dan Palestina. Harris telah menyatakan bahwa AS akan mempertahankan komitmen pada solusi dua negara dan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mencapai keamanan dan perdamaian di Timur Tengah. Sementara itu, Trump telah menunjukkan dan memberikan dukungan pada kebijakan Israel.
Solusi dua negara akan membawa implikasi penting bagi stabilitas di Timur Tengah. Ini karena solusi ini akan menunjukkan pengakuan internasional tentang hak kedaulatan dan hak asasi manusia dari Palestina. Solusi ini dapat mengakhiri konflik dan membawa perdamaian di kawasan tersebut. Namun, situasi ini agak sulit, dimana terdapat pandangan yang beragam mengenai solusi berkelanjutan untuk konflik ini.
Ketika membahas solusi untuk konflik Israel-Palestina, reaksi dari pihak-pihak terkait harus dipertimbangkan dengan baik. Banyak pihak terkait, termasuk berbagai kelompok agama, telah mendukung solusi dua negara dan mencari perdamaian untuk kedua belah pihak. Namun, ada pihak yang mempertanyakan keefektifan solusi ini dan mencari alternatif lain.
Selain itu, perbedaan dalam strategi diplomasi internasional antara kampanye Kamala Harris dan Donald Trump terhadap krisis Israel-Hamas juga perlu dibahas. Kampanye Harris lebih cenderung untuk mengadopsi langkah-langkah diplomasi dan bekerja sama dengan komunitas internasional. Sedangkan Trump mengadopsi kebijakan yang lebih mendukung terhadap Israel.
AS telah memainkan peran penting di konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade terakhir. AS terus berusaha untuk memberikan solusi ideal yang membawa perdamaian di kawasan tersebut. Namun, ada juga kritik tentang peran AS yang kerap tidak netral dan cenderung lebih mendukung terhadap Israel. Hal ini disebabkan karena kedua negara memiliki kerjasama strategis yang cukup kuat.
Kebijakan luar negeri AS dapat mempengaruhi situasi politik di Timur Tengah secara keseluruhan. Negara-negara Timur Tengah sangat sensitif dengan kebijakan luar negeri AS yang berdampak pada konflik Israel-Palestina. Kebijakan AS yang mendukung terhadap Israel akan memberikan implikasi yang berbeda pada kawasan tersebut.
Terdapat tingkat popularitas kampanye Kamala Harris dan Donald Trump di antara orang Amerika keturunan Israel dan Palestina yang menjadi pertimbangan politik. Tentunya pilihan solusi yang mereka kembangkan akan mempengaruhi strategi kampanye politik mereka dan mungkin juga mempengaruhi hasil akhir Pilpres AS 2024.
Di tingkat internasional, solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina masih menjadi topik debat yang hangat. Ada banyak upaya diplomatik internasional untuk mencapai solusi yang berkelanjutan dalam masalah ini. Solusi yang ideal akan mencakup kedaulatan dan keamanan bagi kedua belah pihak serta mempertimbangkan solusi keamanan bagian timur Mesir dan timur laut dari Laut Tengah.
Akhirnya, analisis perbandingan antara strategi politik Kamala Harris dan Donald Trump terhadap krisis Israel-Hamas menjadi penting dalam konteks kebijakan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah dan hubungannya dengan Israel dan Palestina. Masing-masing kandidat memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana penyelesaian krisis dapat dicapai, dan hal ini dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat di masa depan.
Sekar Putih, 1392024