Deja vu adalah fenomena yang di babtis oleh Emile Boirac sudah dilihat dalam bahasa Perancis lebih dari seabad yang lalu membangkitkan keingintahuan ratusan ilmuwan sepanjang sejarah.
Apakah Anda pernah merasakan sensasi mengulang pengalaman yang sudah dialami meskipun sebenarnya itu benar-benar baru? Ya, itu namanya deja vu. Dj vu atau paramnesia adalah reaksi psikologis yang menyebabkan otak mentransmisikan kepada orang tersebut bahwa ia telah berada di tempat sebelumnya, atau mungkin mengenal seseorang, meskipun ia belum pernah melihatnya sebelumnya atau, bahkan, merasakan sesuatu yang tidak dirasakan di kesempatan lain.
Sensasi ini mengarahkan kita pada kebingungan karena kita mempersepsikan diri kita sebagai saksi sebelumnya dari situasi baru, namun itu tidak pernah terjadi. Meski demikian, fenomena ini terus mencuri perhatian ratusan ilmuwan sepanjang sejarah.
Dj vu terjadi antara 10 dan 30 detik (halusinasi dan ingatan palsu yang sering membingungkan berlangsung lebih lama) dan memiliki karakter yang tidak dapat diprediksi dan sekejap yang terkait dengan proses ingatan dan kesadaran manusia.
Berdasarkan data yang dikutip dari Psychology Today diketahui bahwa populasi dunia yang pernah mengalami deja vu mencapai 70%. Fenomena deja vu merupakan sebuah fenomena yang terjadi dengan sangat cepat dan dapat terjadi kapan saja.
Terkait dengan ini, maka banyak teori dilontarkan mengenai apa yang menyebabkan deja vu terjadi. Salah satu teori adalah bahwa otak memiliki beberapa jenis memori, yaitu memori langsung, jangka pendek, dan jangka panjang.
Memori langsung memungkinkan kita untuk mengingat nomor telepon dan kemudian melupakannya, sedangkan jangka pendek hanya bertahan dalam beberapa jam dalam memori dan dianggap sebagai milik masa kini. Memori jangka panjang menunjukkan peristiwa yang telah lama terjadi, bisa selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.