Oleh: Eko Windarto
Menurut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, pada Rabu (31/7/2024), mengatakan Haniyeh tewas saat bersiap menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Menurut TEHERAN - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dibunuh dengan serangan rudal yang ditembakkan drone di kediamannya di Teheran, Iran, pada Selasa.
Penyebab pasti dari pembunuhan Ismail Haniyeh pada hari Selasa 30 Juli 2024 pukul. masih menjadi spekulasi, tetapi kecurigaan kuat mengarah ke Israel. Pembunuhan ini mengingatkan pada ucapan mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, pada 2021 yang menyatakan bahwa agen-agen Israel telah menyusup ke badan kontra intelijen Iran. Jika benar pembunuhan ini dilakukan oleh Israel, maka dapat menimbulkan kemungkinan adanya perang yang lebih luas.
Organisasi militer Israel mengklaim bahwa mereka tidak mengeluarkan perintah darurat baru untuk publik Israel dan mengharapkan agar perselisihan dapat diselesaikan tanpa perang yang lebih besar. Namun, tetap saja tindakan Israel ini berpotensi menimbulkan ketegangan dan konflik di kawasan Timur Tengah.
Selain itu, pembunuhan Ismail Haniyeh juga dapat memperpanjang konflik antara Israel dan Gaza yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Haniyeh, sebagai pemimpin Hamas, memiliki pengaruh yang besar di Palestina dan dapat mempengaruhi kebijakan terkait konflik di Gaza.
Organisasi-organisasi internasional, seperti PBB dan Gerakan Non-Blok, telah mengecam tindakan pembunuhan ini. Mereka menyerukan pihak terkait untuk menghormati hak asasi manusia dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai.
Dalam jangka panjang, pembunuhan ini dapat menjadi tantangan besar dalam mencapai perdamaian jangka panjang di kawasan Timur Tengah. Negosiasi dan mediasi harus dilakukan untuk menciptakan kedamaian dan stabilitas bagi kedua belah pihak.
Kita perlu menyadari bahwa kekerasan dan pembunuhan bukanlah cara untuk mengatasi perbedaan dan konflik. Konflik harus diatasi dengan cara yang lebih konstruktif dan damai melalui proses negosiasi dan dialog yang menguntungkan kedua belah pihak.
Komunitas Internasional Memiliki Peran Penting untuk Mencegah Eskalasi konflik antara Israel dan Gaza
Mengecam kekerasan dan tindakan yang merugikan warga sipil. Komunitas internasional, terutama lembaga-lembaga internasional seperti PBB, harus mengeluarkan pernyataan yang mengecam kekerasan dan tindakan yang merugikan warga sipil. Sebuah resolusi yang mengecam tindakan Israel terhadap Gaza telah diloloskan di Majelis Umum PBB, yang menunjukkan bahwa dukungan internasional untuk perdamaian di Gaza semakin meningkat.
Mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk berdialog. Komunitas internasional harus mendorong Israel dan Gaza untuk berdialog dan mencari jalan keluar dari konflik. Negosiasi dan mediasi dapat membantu dalam membangun pemahaman dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil yang terdampak. Konflik antara Israel dan Gaza telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar bagi warga sipil. Komunitas internasional harus memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang terdampak agar dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Mendorong perdamaian jangka panjang. Selain menghentikan kekerasan jangka pendek, komunitas internasional juga harus mendorong perdamaian jangka panjang yang dapat mengakhiri konflik di Gaza. Ini membutuhkan upaya yang terus-menerus dalam mempromosikan dialog dan menyelesaikan perselisihan.
Dalam mencegah eskalasi konflik, penting untuk diingat bahwa perdamaian dan stabilitas hanya dapat dicapai melalui upaya bersama dari seluruh komunitas internasional. Semua pihak harus memperlihatkan komitmen yang kuat untuk mencapai perdamaian jangka panjang yang menguntungkan kedua belah pihak.
Batu, 182024