Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Peran Perempuan dalam Era Transisi Energi Lokal Berkelanjutan

12 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:29 158 10

Oleh: Eko Windarto

Dalam era transisi energi, peran perempuan tidak hanya diperlukan dalam posisi strategis di pemerintahan atau perusahaan energi, namun juga di level masyarakat secara praktis. Peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor energi diyakini dapat mendorong inklusivitas dan keberlanjutan dalam transisi energi yang sedang berlangsung.

Pemberdayaan perempuan dalam sektor energi dapat dilakukan melalui program-program yang merangkul keluarga dan masyarakat lokal. Salah satu contohnya adalah dengan meningkatkan akses perempuan terhadap teknologi energi bersih seperti kompor listrik dan panel surya, sehingga kegiatan rumah tangga yang biasanya memerlukan bahan bakar fosil dapat beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Selain itu, perempuan juga dapat didorong untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya dengan memberikan edukasi mengenai penghematan energi dan peran penting sumber energi terbarukan dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Peran perempuan dalam memperkuat sisi sosial masyarakat memungkinkan adanya dukungan yang lebih kuat untuk transisi energi.

Tidak hanya itu, perempuan juga dapat berkontribusi secara langsung di bidang penelitian dan inovasi energi baru dan terbarukan. Dalam bidang ini, pemberian akses yang lebih luas bagi perempuan untuk terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi energi baru harus didorong sejak dini, baik melalui peningkatan pendidikan ataupun program-program pelatihan dan kemitraan dengan pihak swasta.

Di samping itu, perempuan juga dapat menempatkan diri di posisi strategis sebagai pengambil keputusan, di mana keberadaan perempuan dapat memperkaya sudut pandang dan membuat keputusan yang lebih responsif dan inklusif terhadap kepentingan masyarakat.

Dalam hal ini, perusahaan juga memiliki peran penting dalam memperkuat pemberdayaan perempuan. Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan merangkul persamaan kesempatan, serta memberikan pelatihan dan dukungan penuh untuk karyawan perempuan agar dapat berkembang dan mengambil peran penting dalam organisasi.

Selain itu, program-program CSR (Corporate Social Responsibility) dapat ditingkatkan dengan memperhatikan dimensi gender dan memasukkan tujuan-tujuan yang berkaitan dengan kesejahteraan perempuan dan keluarga sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Meningkatkan Peran Perempuan dalam Transisi Energi Lokal Dimulai dari Level Masyarakat Secara Praktis

Meningkatkan peran perempuan dalam transisi energi tidak hanya terlihat dari posisi strategis di pemerintahan atau perusahaan energi, namun juga perlu dimulai dari level masyarakat secara praktis. Pemberdayaan perempuan dalam sektor energi local dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pengelolaan energi yang berkelanjutan dan mempromosikan penggunaan energi bersih di lingkungan sekitar.

Pendidikan dan pelatihan mengenai penghematan energi dan penggunaan energi bersih merupakan salah satu upaya penting untuk lebih memperkenalkan konsep transisi energi kepada masyarakat lokal. Dalam hal ini, peran perempuan dalam pemberian edukasi mengenai teknologi energi bersih dan kebijakan lingkungan akan menjadi sangat penting. Perempuan dapat berperan sebagai penggerak untuk merubah kebiasaan masyarakat dan mendukung pelaksanaan transisi energi pada level terkecil.

Selain itu, perempuan juga dapat memainkan peranan yang aktif dalam organisasi-organisasi masyarakat seperti kelompok tani, kelompok ibu-ibu, atau organisasi lingkungan. Dalam hal ini, perempuan dapat memimpin perubahan untuk penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan. Timbulnya komunitas-komunitas masyarakat yang peduli pada transisi energi dan lingkungan semacam ini akan membantu mendorong perubahan pada tingkat yang lebih luas.

Perempuan juga dapat di dorong untuk menggunakan teknologi energi terbarukan, seperti panel surya, untuk kegiatan sehari-hari mereka. Hal ini akan membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mendukung tercapainya keberlanjutan energi. Perempuan juga dapat memainkan peranan sebagai pelopor penggunaan energi bersih pada tataran rumahan dan komunitas, sehingga mendorong lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Selain itu, perempuan juga dapat mengambil peran penting dalam pekerjaan lebih teknis pada lingkungan masyarakat mereka. Sebagai contoh, mereka memiliki potensi untuk menjadi insinyur energi, teknisi, dan perancang sistem energi terbarukan. Pengembangan keahlian dalam bidang ini akan membantu memperkuat kapasitas perempuan dalam sektor energi dan memposisikan mereka sebagai kontributor penting pada transisi energi.

Melalui pemberdayaan perempuan secara keseluruhan, masyarakat dapat membangun kebiasaan berkelanjutan yang akan terus membawa dampak berkelanjutan pada kualitas lingkungan hidup dan pengurangan konsumsi energi. Hal ini akan berdampak pada kontribusi positif pada keseluruhan transisi energi di Indonesia. Oleh karena itu, untuk lebih mempercepat transisi energi menuju yang lebih ramah lingkungan, perlu didorong adanya pemberdayaan perempuan dan edukasi mengenai pengelolaan energi yang lebih berkelanjutan pada level masyarakat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun