Dalam hal dampak kekuatan dolar terhadap perdagangan dan investasi di Indonesia di tengah konflik Israel vs Iran, hal ini akan sangat tergantung pada faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai tukar dolar, seperti kondisi ekonomi global dan kebijakan perpajakan dan perdagangan Amerika Serikat.
Pada dasarnya, konflik geopolitik seperti konflik Israel vs Iran dapat memengaruhi pasar keuangan global, termasuk nilai tukar dolar Amerika. Jika konflik ini mengakibatkan peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global, maka akan terjadi aliran dana masuk ke dalam aset-aset safe haven, seperti misalnya dolar Amerika dan yen Jepang. Hal ini dapat mengakibatkan kenaikan nilai tukar dolar Amerika, yang kemudian akan berdampak pada aktivitas perdagangan dan investasi di Indonesia.
Namun, walaupun dampak konflik Israel vs Iran terhadap nilai tukar dolar Amerika cukup signifikan, penting untuk diingat bahwa terdapat faktor-faktor lainnya yang memengaruhi nilai tukar mata uang, seperti suku bunga, inflasi, ketidakpastian ekonomi global, dan kebijakan fiskal dan moneter di dalam negeri. Dalam hal ini, kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah dan aktivitas perdagangan dan investasi di Indonesia.
Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian geopolitik dan pasar keuangan global, penting bagi Indonesia untuk memperkuat faktor-faktor ekonomi internal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, melalui kebijakan fiskal dan moneter yang tepat dan program reformasi struktural yang diperlukan.
Dalam hal investasi, konflik seperti konflik Israel vs Iran cenderung meningkatkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global, sehingga investor mungkin akan menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan investasi. Namun, dengan memiliki ekonomi yang kuat dan stabilitas keuangan yang baik, serta melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung investasi, Indonesia dapat terus menjadi tempat yang menarik bagi investor dalam jangka panjang.
Bagaimana Indonesia dapat memperkuat faktor-faktor ekonomi internal?
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk memperkuat faktor-faktor ekonomi internal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah:
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan: Pemerintah dapat melakukan investasi infrastruktur yang besar-besaran untuk menarik investor asing dan menggerakkan ekonomi Indonesia. Selain itu, pengembangan sektor manufaktur, khususnya yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan juga dapat meningkatkan daya saing dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Meningkatkan produktivitas dan inovasi: Indonesia perlu menciptakan iklim yang kondusif bagi inovasi dan produktivitas tinggi untuk meningkatkan daya saing dan menarik investor asing. Kebijakan pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan efisiensi dan produktivitas di sektor formal dan informal, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja Indonesia.
Meningkatkan kemandirian pangan: Indonesia perlu meningkatkan produksi pangan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor, yang pada akhirnya dapat memperkuat ekonomi dalam negeri dan memperkuat nilai tukar rupiah.
Meningkatkan kestabilan inflasi: Kestabilan inflasi penting bagi reputasi ekonomi dalam negeri dan apa yang disebut dengan confidence level investor dan pasar. Pemerintah Indonesia perlu memperkuat kerangka kebijakan moneter yang solid dan menjaga inflasi tetap rendah, serta mengurangi biaya-biaya produksi dan birokrasi yang dapat memengaruhi harga barang.
Meningkatkan daya saing Indonesia: Peningkatan daya saing dalam jangka panjang dapat membantu memperkuat nilai tukar rupiah dengan meningkatkan permintaan atas produk, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi tanpa terjerat pada hutang yang berlebih. Upaya ini dapat dicapai melalui reformasi perizinan, masa perpajakan, ketenagakerjaan, pembiayaan, dan lainnya.
Dalam upaya memperkuat faktor-faktor ekonomi internal ini, perlu adanya komunikasi, koordinasi dan sinergi antara pemerintah, pengusaha lokal, investor asing, serta semua pihak yang terkait dengan upaya peningkatan perekonomian nasional.
Kesimpulannya, dampak kekuatan dolar terhadap perdagangan dan investasi di Indonesia di tengah konflik Israel vs Iran dapat terpengaruh oleh faktor lainnya yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, seperti kondisi ekonomi global dan kebijakan fiskal dan moneter di dalam negeri. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memperkuat faktor-faktor ekonomi internal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah dan melindungi ekonomi dari ketidakpastian geopolitik di pasar keuangan global.
Sekar Putih, 1842025