Sebelum terimplisit upaya menyederhanakan batasan mengenai sastra atau pusai selalu dihadapkan pada hal yang paradoksal. Padahal maksud untuk menyederhanakan bukanlah mencerminkan sikap meluputkan pusai sebagai karya seni seperti seni pada tanaman bonsai, apalagi hendak melepaskan kerangka berpikir kesenian. Sebab bagaimanapun juga pembicaraan mengenai pusai adalah pembicaraan di dalam kerangka seni itu sendiri.