Beberapa hari lalu saya kebingungan, gelisah dan benar-benar gundah gulana karena pingin banget buat akun baru di Kompasiana. Oleh karena itu, saya ke rumah Tri untuk membuatkan akun baru di Kompasiana, sebab kalau pakai hp android agak lama memakan waktu.
Dengan ceria dan semangat yang tinggi, hari itu saya dan Tri memutuskan untuk membuat akun baru di Kompasiana. Meskipun awalnya terjadi sedikit kebingungan dan keraguan, namun kami berdua berhasil menemukan solusi dengan pergi ke rumah Tri untuk menggunakan laptopnya.
Tak lama setelah sampai di rumah Tri, langkah kami pun beralih ke sebuah cafe yang terletak di pinggir sungai Brantas. Cafe Bu Sri menjadi saksi ketika kami duduk di tepi sungai yang menenangkan sambil menikmati hidangan ringan seperti tempe mendoan, tempe Beji, ketela ungu dari gunung Kawi, jemblem dari ketela pohon, dan kopi Sumber Sari yang terkenal legit rasanya.
Sambil ngobrol ngalor-ngidul, Tri membuka laptopnya untuk membuat akun baru di Kompasiana untuk saya.
Dalam suasana yang penuh keceriaan, Tri mulai membuka laptopnya sambil pesan makanan dan minuman di cafe. Dengan penuh semangat, kami berdua mulai membuat akun baru di Kompasiana.
Tak terasa makan yang dipesan tadi hampir habis, tapi pembuatan akun baru di Kompasiana tadi belum juga kelar. Berkali-kali harus diulangi untuk membuat akun baru itu. Eh ternyata pulsanya habis. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya pada pemilik cafe, "Apakah di sini ada wifi nya?"
"Oh, ada! Ini pasword nya," jawab pemilik kafe singkat.
Dengan sambutan wifi cafe, Tri dan saya pun kembali berselancar di dunia maya. Dalam sekejap, akun baru di Kompasiana pun tercipta. Senang dan puas melihat hasilnya, kami pun beralih ke topik pembahasan selanjutnya.
Tepat ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat, suasana cafe di pinggir sungai Brantas semakin terasa magis.
Udara sejuk malam mulai menyapa, ditimpali oleh suara gemericik air sungai Brantas yang mengalir dengan tenang. Suara riuh burung-burung yang pulang ke sarangnya turut menyemarakkan suasana romantis di tengah keramaian obrolan kami.
Sambil menikmati hidangan ringan dan segelas kopi hangat, kami berdua tenggelam dalam percakapan yang penuh inspirasi.
Cerita tentang perjuangan membuat akun baru di Kompasiana menjadi semakin berwarna dengan latar belakang alam yang indah. Dedikasi untuk menyelesaikan tugas yang kami mulai semakin kuat, seiring dengan semilir angin malam yang mengusap wajah kami.
Di antara canda dan tawa, kami menyadari betapa berharganya momen kebersamaan seperti ini. Suasana tenang yang hanya bisa kita rasakan di pinggir sungai Brantas ini memberikan kedamaian dan motivasi untuk terus bergerak maju.
Dalam keheningan malam yang hanya diselingi oleh suara alam, ide-ide segar pun mulai bermunculan di benak kami, siap untuk dituangkan ke dalam tulisan yang akan kami bagikan kepada pembaca setia Kompasiana.
Dari kejauhan, lampu-lampu kota mulai menyala satu per satu, menambahkan pesona dalam suasana malam yang semakin larut. Tapi bagi kami, momen di cafe di tepi sungai Brantas ini takkan pernah pudar dimakan waktu.
Suara gemericik air sungai Brantas dan nyanyian burung-burung malam akan selalu membekas dalam ingatan kami, mengingatkan tentang semangat, keberanian, dan kebersamaan yang kami rasakan dalam perjalanan inspiratif kami membuat akun baru di Kompasiana.
Setelah berdiskusi singkat, kami memutuskan untuk kembali ke rumah Tri sambil tetap memeriksa akun baru di Kompasiana. Namun, tak disangka, kami menemukan dua akun yang terdaftar dengan nama yang berbeda.
"Mungkin tadi waktu sinyal muter-muter, pak Eko membuat akun baru dengan nama yang berbeda dari yang pertama kali kita buat tadi, lho," ujar Tri dengan nada agak terheran.
Tetapi meskipun terjadi sedikit kekeliruan, kami tak kehilangan semangat dan motivasi untuk menulis. Dengan penuh inspirasi dari hari yang penuh lika-liku tersebut, kami pun mulai mempersiapkan diri untuk menulis kisah dan inspirasi baru di Kompasiana.
Semangat dan semangat pun terus menyala, siap untuk menuliskan kata demi kata yang ingin kami bagikan kepada pembaca.
Batu, 25112024