Sejarah sate sendiri didapat dari kata sate berasal dari bahasa Tamil yang dibuat oleh para pedagang di Jawa pada abad ke-19. Sate ini pun mulai pada era abad ke-19 khususnya ketika para pendatang Arab mulai datang, pun para pendatang Gujarat India, dan muslim Tamil ke tanah air. Daging kambing atau domba sendiri menjadikan sate ini populer karena para keturunan Arab yang menyukai daging ini.
Dilombok sejarah makanan sate dibawa oleh perantau dari jawa yang mengunjungi pulau lombok untuk melakukan misi perdagangan dengan masyarakat lombok. Dari interaksi tersebut dan banyaknya pekerja dari daerah luar dan rasa kangen akan masakan sate dibukala warung atau gerobak sate dorong di wilayah ampenan dimana berkumpulnya masyarakat dari beberapa suku jawa, arab, cina, bugis dan sasak
Jika berkunjung ke lombok cobalah mencicipi kuliner lokal sate dan gulai hadjat tepatnya dari mataram arah menuju BIL ( Bandara international lombok ) dijalan labuhan api. Dengan arsitektur rumah makan gaya vintage dominasi warna hijau. Ruangan makan luas dengan tempat duduk yang banyak tersedia. Sempatkan menengok kedapur akan disuguhi dan melihat langsung proses pembuatan sate dari pemotongan daging kambing sampai proses pembakaran sate yg dilakukan di tempat pembakaran yg cukup besar.
Sate hadjat disajikan dari daging kambing muda dan diproses langsung setelah pemotongan menjadikan tekstur daging tetap segar. Dipotong bentuk dadu dimasukkan dalam tusukan sate dari bambu kemudian dilakukan proses pembakaran diatas bara api dari batok kelapa. Sate yang dibakar sebelumnya di lumuri bumbu. Setelah selesai dibakar sate akan disajikan bersama dengan bumbu kacang halus kental yang di taburi bawang goreng.
Gulai kambing tak kalah gurih dan enaknya dengan isi semangkuk gulai dari jeroan kambing dan sedikit bebalung ( Tulang daging ) yang disiram dengan kuah gulai yang lezat disantap hangat hangat. Rasakan tekstur daging yang lembut dan enak membuat semangkuk gulai kambing akan dilahap nikmat