Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Hanya Satu Jalan Menuju Bahagia Berkelanjutan: Kembalilah ke Fitrah!

25 Mei 2020   06:44 Diperbarui: 25 Mei 2020   08:02 233 17
Fitrah manusia itu suci, bersih, damai, cinta dan kasih sayang. Secara alamiah jiwa manusia selalu mengajak ke arah keutamaan.  Ini merupakan natural of law yang merupakan anugerah Tuhan Sang Pencipta.

Dengan begitu manusia akan mendapatkan kebahagiaan hanya jika berpikir dan berbuat sesuai fitrahnya. Hanya saja manusia juga dibekali hawa nafsu yang fungsi dasarnya sebagai pendorong untuk melakukan sesuatu dalam hidupnya.

Berangkat dari sinilah kemudian banyak pilihan muncul di hadapan manusia. Anugerah berupa syahwat yang semestinya didudukkan sebagai tenaga pendorong bisa berubah menjadi tujuan hidup.

Dilukiskan oleh ulama besar masa lalu Al Arif Billah Syaikh Abu Hamid Al Ghazali dalam magnum opus -nya Ihya Ulumuddin bahwa syahwat layaknya kuda liar yang hanya bermanfaat setelah ditundukkan.

Namun demikian di sepanjang sejarah manusia hanya sedikit yang bisa mengendalikan hawa nafsu. Kebanyakan manusia tertunggangi oleh syahwat dan hawa nafsunya. Reportnya atas nama peradaban juga memberi ruang ekspresi yang sangat luas untuk mengemukakanya syahwat duniawi.

Lebih-lebih di era zaman akhir ini dorongan hawa nafsu menjadi ukuran utama kemajuan budaya dan peradaban. Karena itu menjadi keniscayaan bila kemudian terjadi banalitas dalam penurunan standar moral, runtuhnya norma etika dan ambyar -nya ukuran estetika.

Monster Sosial Media

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun