Apa arti jancuk? Jancuk terdapat dalam bahasa Jawa versi Suroboyoan. Kata ini adalah kata kasar. Dalam wikipedia disebutkan bahwa "jancuk" berasal dari kata "dancuk" , turunan dari "diancuk" atau "diencuk" yg artinya disetubuhi.
Sebuah kata yang teramat kasar!
Mengapa Ki Dalang Sujiwo Tejo yang notabene seorang seniman yang memiliki budaya tinggi "mempromosikan" kata kata kasar tersebut? Apakah Ki Dalang bermaksud mengajari pengguna twitter untuk berkata-kata kasar? Saya rasa bukan itu maksud Ki Dalang!
Melalui kata-kata kasar tersebut, Ki Dalang sepertinya mengajak kita untuk berbuat dan berkata jujur. Keselarasan antara hati dan kata-kata, keselarasan antara hati dan perbuatan, inilah yang hendak diajarkan Ki Dalang. Sepertinya Ki Dalang sudah terlalu muak dengan kata-kata santun nan manis yang ternyata digunakan untuk menutupi kebusukan-kebusukan.
Inilah yang sering kita jumpai di sekitar kita. Seseorang yang bertutur kata lembut, halus, dan manis, ternyata memiliki niat ataupun perbuatan yang tak semanis ucapannya. Parahnya, sepertinya fenomena seperti ini telah menjangkiti berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, dunia hukum, dunia politik, dan sebagainya.
Jika Anda telah membaca dan menghayati naskah drama Pakaian dan Kepalsuan, maka demikianlah gambaran orang-orang yang mengenakan pakaian dengan segala kepalsuannya.
Melalui #jancuker, Ki Dalang mengajak kita menjadi durian, yang walaupun kulitnya berduri, namun isinya buah yang sangat lezat, serta janganlah menjadi buah kedondong, yang kulit luarnya tampak halus, namun di dalamnya terdapat isi yang nyokrok-nyokrok.
Tulisan ini juga dipublikasikan di www.ekoph.com