Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad, yang sudah tiba sore hari bersama Wakapolres, disambut oleh pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Alhasny MH.I
Setelah melaksanakan salat Maghrib berjamaah, Habib Ubaid meminta AKBP Muhammad untuk memberikan tausyiah kepada 924 peserta diklat calon muballigh dan muballighoh LDII.
Saat memberi tausiyah, AKBP Muhammad mengingatkan para dai harus betul-betul memahami sejarah bangsa. Menurutnya, bangsa Indonesia memperjuangkan dirinya agar tetap bersatu, meskipun berbeda suku dan agama. Baik dari golongan santri atau kyai bergabung untuk mempertahankan NKRI, “Yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu tujuan,” ujar AKBP Muhammad.
Ia mengingatkan, dalam bermedia sosial supaya bijak dan harus bisa memilih informasi yang benar, “Kalau memang ragu sebaiknya bertanya. Kabupaten Nganjuk ini ada program “Wayahe Lapor Kapolres”. Dalam program tersebut, semua bisa bertanya. Tim dari Polres Nganjuk dapat memastikan kebenarannya,” imbuhnya.
AKBP Muhammad berharap semua berkomitmen untuk menjunjung tinggi “Bhinneka Tunggal Ika” dan menerima perbedaan agar tercipta kerukunan. Sementara itu, Habib Ubaidillah Al Hasany pengasuh Ponpes Al Ubaidah mengatakan, sebagai generasi muda, harus kritis yang bertanggung jawab, tidak mudah melemparkan isu-isu yang bisa menimbulkan gangguan Kamtibmas.