Memang lingkungan RT sy bersebelahan dengan pasar tradisional. Dan sejak tahun 1992Â jalanan RT sy dipakai untuk orang berjualan. Dan banyak pungli2 mengatasnamakan RT meminta ke pedagang2. Akhirnya tahun 2005, tetangga dekat rumah sy dan kebetulan teman dekat Bapak sy terpilih menjadi ketua RT. Gebrakannya menghapuskan pungli2 kepada pedagang, dan diganti dengan retribusi kepada RT dan nantinya RT akan meneruskan ke RW dan Kelurahan. Dan Alhamdulillah RT kami mempunyai uang kas (uang kas sering disunat sama RT sebelumnya).
Tahun 2007 Ketua RT meninggal dunia, dan mewasiatkan agar yang menggantikannya harus Bapak sy. Waduh..warga RT kami udah nggak ada yg berani mengutak atik kepengurusan RT.
Sampai saat ini Bapak sy masih jadi ketua RT..sebenarnya Bapak sy mau melepas jabatannya itu, tapi setiap pemilihan ketua RT warga masih mempercayai Bapak sy (mungkin karena wasiat itu). Hebatnya RT yg dipimpin Bapak sy itu, uang kas-nya Rp.100 juta-an (hebat untuk ukuran RT di lingkungan yg bisa dikatakan kumuh), dan Bapak sy bisa menghidupkan kembali Koperasi simpan pinjam RT.
Sy pernah ngeledek Bapak sy, "gara2 wasiat ketua RT sebelumnya, Bapak jadi ketua RT abadi dong ! he..he.."