Selain itu, di usia 40, mereka yg sukses ini tentu nya ingin mengejar sesuatu yg lebih besar lagi sekaligus mulai memikirkan masa pensiun mereka. Oleh karena itu mungkin banyak dari mereka yg mengatakan hidup mereka di mulai lagi di usia 40, setelah mimpinya menjadi bos tercapai, maka saat nya berpikir hal yg lebih besar lagi dari yg sudah di capai.
Gw sekarang masih umur 28, dan gw jg terpengaruh untuk teori yg satu ini. Karena apa, ada anggapan yg mengatakan bahwa sesungguhnya seseorang itu hanya efektif bekerja untuk orang lain selama (paling mentok) 20 tahun. Setelah itu, disarankan dia bekerja untuk diri nya sendiri, berkarya, melakukan apa yg disukai hatinya, dan membuat manfaat untuk banyak orang. Gw setuju bgt dengan anggapan ini.
Idealnya tentu kita tidak perlu menunggu sampai usia 40 tahun untuk melakukan apa yg kita sukai. Namun saat kita sudah terjebak pada dunia pekerjaan, pilihan nya tentu menjadi dua. Opsi 1, Tinggalkan kapal. Bangun sekoci menjadi kapal baru yg lebih besar, maksudnya tentu, kita keluar dari pekerjaan kita, lalu kita buat sesuatu yg kita suka sampai apa yg kita buat itu menjadi besar. Opsi 2, ya yg ada di paragraf sebelumnya. Stay on the boat sampai kita jadi jadi nahkoda, baru kita bangun langsung kapal baru yg besar.
Nggak ada yg salah dari dua opsi itu. Tergantung karakter tiap orang. Dan tergantung pekerjaan apa lagi yg dilakuin saat ini. Kalau pekerjaan yg saat ini dilakukan adalah sesuatu yg besar, maka akan lebih baik jika kita stay. Karena setiap pekerjaan yg besar tentunya membutuhkan orang-orang yg besar untuk menyelesaikannya. Dan kita pasti akan dapat banyak pelajaran dari sini. Tapi jika kita merasa ide&mimpi kita lebih besar dari apa yg saat ini kita lakukan di kantor, maka saat nya kita merubah nasib saat ini juga.
At the end, gw sebetulnya masih tidak percaya dengan usia. Buat gw, it’s just a number. Yg paling penting adalah semangat. Jiwa muda selamanya. Berkarya adalah bagian dari hari-hari kita, jangan pernah membatasinya dengan angka-angka.