Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Belajar Itu Butuh

17 Desember 2014   19:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07 16 0
Agak lama saya termenung di depan laptop justru ketika berada di keramain melirik acara TV  Indonesia Lawak Klub.

Acara ger geran yang biasanya menjadi salah satu obat penghilang stress saya, kali terasa kurang menarik, karena pikiran sedang konsleting.

Sebenarnya bukan sesuatu yang besar penyebabnya, itu  andaikata saya berada pada kesetaraan dengan teman teman pendidik era cerdas IT seperti sekarang ini.

Masalahnya status saya sekarang super kedodoran bisa IT,  jika tidak mau disebut mahluk yang gagap tehnologi.

Maka ketika status FB ku 'ditunggangi mahluk asing', diacak acak, atau ada yang menyebut dihack-ada yang mengatakan spam, dll-saya masih terbengong bengong menyikapinya.

Ediaaan, yok opo iki? ....

Selama ini bisaku cuman kutak kutik ala kadarnya, kali ini dapat tantangan yang juauuuhhh dari kemampuanku untuk mengatasinya.

Ada penyesalan yang mengiang ngiang diseputar ubun ubun kepala, letaknya agak keluar sedikit dari otak cerdasku. Nyut nyut nyut melengang pening-naik turun.

Membebani sebagain ruang kepala, lalu turun perlahan ke isi dada.

Beruntungnya jatuh di area keimananku yang lagi terbangun karena silaturahim dengan sanak saudara, teman handai taulan sedang cukup baik.

sehingga kalau ada kesulitan kesulitan datang, biasanya seiring dengan itu, datang pula aura keselamatan silaturahim menaungi.

meski terkadang tidak terlalu besar-namun cukuplah untuk bertahan supaya tidak ditimpa hujan permasalahan permasalahan kehidupan ini.

Kenapa saya dulu tidak belajar komputer?...Kenapa masa masa indah dalam pengasingan dahulu, karena terpinggirkan oleh teman teman Guru-tidak saya manfaatkan?

Hampir 10 tahun saya hidup dalam keadaan jauh dari siswa siswi. Tidak lagi bisa bersentuhan langsung sebagaimana tahun tahun terdahulu. Bahkan jangankan mendidik-berbagi ilmu pengetahuan, bertegur sapa saja, nyaris kehilangan kesempatannya.

Orang orang diseputarku yang lebih berwenang-telah dengan lancar menggiringku keluar arena. terasa belakangan malah jauh di luar arena utama-yakni tempat penyelenggaraan pendidikan sebenarnya. kelas.

Sangat lama saya terjengkang di luaran sana, sepertinya pada hari sesudah bersama para siswa melakukan kegiatan yang dikemudian hari dikenal dengan nama CBSA, KBK,dst-dst, saya benar benar kehilangan akses dari siswa.

Lalu suatu hari saya kembali.

Di mana dunia pendidikan telah bergulir dengan berwarna warni. berputar terus dari hari ke hari. dan akhirnya saya tahu, sudah terlalu jauh gerbong revelusi pendidikan berjalan.

Tehnologi menjadi bagaian yang melengkapi pergerakan pendidikan. Mesin industri memanggil manggil putra putri terbaik negri ini, terus tiada henti. Membuat persaingan metodhe terus dicari.

Belajar itu butuh, jangan pernah berhentui.

Kalau tidak mau seperti saya kini.

meski telah berpetualang dan berkomunikasi dengan kaum pinggiran rel Kereta Api hingga Jokowi, tapi tanpa disertai ilmu ilmu yang mumpuni sebagai syarat eranya manusia tehnologi, maka kita tetaplah menjadi golongan yang sangat merugi.

Jadi memang belajar itu butuh!

Atau anda mau dipermalukan seperti saya sekarang ini?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun