Sering dalam kehidupan kita terjebak dalam pusaran masa lalu yang mengikat kaki untuk melangkah, enggan maju melanjutkan perjalanan. Jiwa yang seharusnya produktif menangani kehidupan di depan selalu surut ke belakang, menyusun kembali reruntuhan dendam, menatapnya, berandai itu tak pernah terjadi, menyulut api kesumat.