Zainudin pun membuntutiku. Ia mengenakan jaket kulit warna hitam dan sepatu kulit. Kaki yang akrab dengan lumpur sawah kini dibungkus sepatu yang gagah. Mungkin akan banyak perempuan yang meliriknya di alun-alun nanti. Dandanannya keren. Wangi parfumnya pun tercium dari radius sepuluh meter. Tak kalah keren, kumis tipisnya. Alisnya tebalnya mirip ulat bulu yang hampir tabrakan di keningnya, ia tutupi dengan kacamata hitam.