Rasa urup Puisiku #1
Ditulis oleh : Eko Irawan
Jadilah hanya cempluk. Lampu minyak. Nyalanya mobat mabit. Hidup remang, tak terang, tak ada girang. Sambat meriang, serba kurang.
Serba tak jelas. Tak pasti. Sungguh goblok cari cuan. Meratapi sedihnya hidup. Tersakiti. Terusir. Tak dianggap. Hanya bisa menunggu. Menunggu. Dan menunggu  Hingga Bertanya bahagia itu apa.
Rasa urup puisiku. Dijual tak laku. Tak ada yang beli. Siapa? Baca saja, ogah. Suruh Lihat, jijik. Apalagi diminta apresiasi.Â