Hanya sampah daun. Berserak. Tak bermakna. Seperti itulah pruisiku. Bukan keluh kesah. Bukan sambat. Tapi inilah hidup. Potret yang tak terlihat. Tulisan yang terbaca. Pesan yang hilang. Tak menarik. Tak ada yang melirik. Tenggelam dalam sampah. Tapi disitulah berarti.
KEMBALI KE ARTIKEL