Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Aku (Masih) Menunggu Puisimu

24 Desember 2019   20:58 Diperbarui: 24 Desember 2019   21:14 50 4
Aku menunggu puisimu
Yang engkau kubur ragu-ragu
Sampaikanlah!
Walau hanya bait-bait simpati dan iba
Atau afeksi membelenggu jiwa raga

Aku menunggu puisimu
Di antara bola mata yang malu-malu
Tak usah kau sembunyikan lagi ratap luka
Akan kusambut santapan metafora
Sampaikanlah!
Biar dahagaku lenyap ditelan sukma
Biar asaku lekas tak berbekas

Antara senja dan fajar
Waktuku berhenti sebentar
Sebelum aku menemukan puisimu
Yang terus engkau simpan
Sampai datang kematian

Teriakanlah!
Diksi-diksi pedih itu
Habisi dendam-dendam yang tak kunjung redam
Serta amarahmu yang turut mendesak

Ah, tak usah engkau risau
Semua akan termaafkan
Abadi dalam sepenggal kata-kata


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun