Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Masa Lalu yang Bicara

2 Oktober 2010   01:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:47 73 0
Kau tak harus mati-matian berusaha untuk melupakanku

toh, setiap detik kau berjalan menjauhiku

tak perlu pula engkau menangisiku,larut

karena jejakmu yang membuatku jadi kelabu, dan hampir hitam

aku bisa memaafkanmu,

aku baik, bukan?

tapi kau selalu memandangku sinis,

seolah-olah ini salahku!

egois!

kau sendiri yang melukisku

bahkan aku tak bisa protes atas setiap goresanmu

kau memang berkuasa akan diriku,

menumpahkan titik-titik hitam di lembaran putihku,

yang aku tak sepenuhnya suka

tapi aku hanya diam,

mungkin kau bisa belajar, pikirku

belajar dari jejak yang kau tinggalkan padaku

jadi, berdamailah denganku

seburuk apapun aku,

aku tetap menjadi bagian cerita-ceritamu,

mungkin aku akan sedih jika kau pergi jauh dariku,

tapi memang begitu takdirku,

setiap detik harus ditinggalkan,

jadi, berdamailah denganku

berlarilah sekuat semampumu!

di depan sana, sahabatku yang paling indah sedang menantimu,

kutitipkan salamku padanya,untukmu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun