Aku, ibu dan adikku yang masih berusia sembilan bulan sedang asyik bermain di ruang tamu. Karena haus, ibu menyuruhku mengambil segelas air di dapur. Sebenarnya jarak antara ruang dan tamu cukup dekat, hanya tiga meter saja. Tapi aku harus melewati lorong itu, lorong penghubung antara ruang tamu dan dapur. Di sebelah lorong terdapat satu ruangan yang biasanya kami gunakan untuk tidur. Entah mengapa setiap melewati lorong tersebut rasanya bulu kudukku berdiri, bergidik. Aku bukan tipe orang yang penakut. Buktinya di usia lima tahun, bapak dan ibuku sering meninggalkanku di rumah sendirian. Mereka menginap satu sampai dua hari di Gresik, kota asal mereka. Karena rumahku berada di daerah kampong, maka urusan makan ibuku menyerahkan pada tetangga sebelah rumah.
KEMBALI KE ARTIKEL