All thru your life
Ill be by your side
Till death do us part
I’ll be your friend
My love will never end
Till death do us part
Waktu saya masih kuliah dulu, saya sering menjumpai di mal-mal, sepasang suami-istri, di mana sang suami jauh lebih tua dibanding istrinya yang masih terlihat cantik dan muda. Dan apa yang terbesit di pikiran saya??? Pasti wanita ini pencari harta karun, hahahaha..... Hmmm... dan ternyata saat ini saya mengalaminya, saya dan suami saya beda 13 tahun. Banyak faktor kala itu saya memilih pasangan yang berusia jauh lebih tua sebagai pasangan hidup. Jatuh cinta tidak pernah salah. Dalam diri seseorang itu ada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Yang harus dipikirkan adalah layak atau tidak cinta saya jatuhkan di situ. Benarkah saya mencintainya, atau ada embel-embel lain, seperti status sosial, status ekonomi, dll. yang sifatnya fisik, bukan batiniah?
Father figure, saya merasa bahwa tipe suami saya seperti lelaki sempurna yang dapat dijadikan pasangan hidup. Sifat ngemong, dewasa, dan mampu menjadi panutan bagi bagi saya. Selain itu faktor kemapanan financial, jujur.. “Siapa sih yang ingin kehidupannya susah?” Pria yang jauh lebih tua sudah pasti memiliki kemapanan finansial.
Beda usia kadang membuat pandangan tentang hidup menjadi berbeda pula Awalnya memang sulit menyatukan visi kehidupan yang terasa jauh berbeda dengan pemikiran suami. Secara perlahan, kami saling berbagi, saling memahami, saling menghargai, saling menjaga kepercayaan dan selaraskan pikiran.
Intinya, Jangan pernah ragu untuk terus belajar memahami dan mengenal karakter pasangan agar semuanya dapat menjadi seimbang. Dengan berpegang pada komitmen dan menghormati apa yang telah kita jalani bersama, hubungan pasti akan berjalan mulus. Bersyukur dan terus bersyukur atas apa yang telah di raih selama ini. Dengan demikian perbedaan usia justru akan menjadi sesuatu yang sangat indah.