Bagai disambar petir di siang bolong, seluruh jajaran keluarga besar beserta kang sayur yang lewat dan kumbang-kumbang di taman sontak terkejut. Hah? Kok ada orang yang nggak mau menikah? Mendengar itu, perasaan khalayak pun terombang-ambing antara bingung, heran, serta--entah kenapa--kesal dan tersinggung. Ujaran semacam "Ini pasti kurang ngaji!" atau "Pasti terbawa arus feminisme orang barat!" serta "Kok ya berusaha keras banget mau jadi
anti-mainstream?" tak ayal terlontar menanggapi pernyataan bernada enggan menikah di atas.
KEMBALI KE ARTIKEL