Pendapat ini jelas bertentangan dengan pencapaian yang diraih oleh Muhammad Nazri Syahputra, seorang petani hidroponik  yang menginisiasi Gerak Tani yang kini sukses menjalankan bisnis pertaniannya dibawah naungan CV  Hidro Sinergi Utama.
Tidak hanya sebagai agripreneur, Nazri juga seorang petani milenial yang sangat peduli terhadap konsep pertanian berkelanjutan terutama terkait pemberdayaan masyarakat, keberlangsungan dan kemajuan sektor pertanian dan  regenerasi petani muda.
Selain menjalankan usahanya di bidang pertanian yaitu hidroponik, Nazri juga aktif di Komunitas Hidroponik Sumatera Utara dimana beliau merupakan ketua komunitas tersebut.
Bahkan Nazri merupakan Duta Petani Milenial Kabupaten Deli Serdang dan  meraih penghargaan SATU Indonesia 2023  tingkat provinsi.
Komunitas Hidroponik Sumatera Utara merupakan komunitas  yang memiliki visi mengedukasi masyarakat untuk lebih mengenal sistem pertanian hidroponik dan dapat diterapkan dan di praktekan untuk menuju swasembada pangan keluarga.
Maka tak heran jika Nazri bersama komunitasnya kerap mengadakan pelatihan terkait pertanian hidroponik baik secara online maupun offline.
Berawal Dari Passion, Berakhir dengan Revolution
Memang, kesuksesan Nazri bukanlah kisah dongeng satu malam melainkan perjalanan cukup panjang yang diawali sejak 10 tahun yang lalu.
Seperti kebanyakan sarjana pada umumnya, bingung ingin menjadi apa atau bekerja dimana kerap menjadi permasalahan. Terlebih bagi mereka yang belum pernah menginjak dunia kerja. Hal yang sama pun dirasakan oleh Nazri, yang pasca lulus kuliah lebih memilih mengejar impiannya untuk berbisnis dibanding melamar pekerjaan.
Berbagai bisnis pun beliau jalani meski kerap mengalami jatuh bangun hingga akhirnya bangkrut. Lantas pada tahun 2013, Â Nazri yang mengalami keterpurukan memilih berkeliling kota sebagai backpacker yang merupakan hobinya Sebagai pelarian. Â
Ketika berkeliling antar kota, dengan sengaja Nazri bertemu dengan seorang agripreneur yang sudah lama menjadi idolanya yaitu Bob Sadino. Nazri memang memiliki ketertarikan terhadap pertanian sudah sejak lama. Bisa dikatakan, bertani adalah passion dia yang lain selain backpacker.
Tidak hanya sekedar bertemu, tapi juga belajar pertanian hidroponik dan banyak berdiskusi mengenai bisnis pertanian terutama hidroponik. Merasa cukup dengan ilmu yang dipelajarinya, Nazri pulang kembali ke Deli Serdang dengan membawa oleh-oleh ilmu yang dipelajarinya.
Dengan semangat, mencoba mempraktikkan ilmu hidroponik yang diperolehnya dan setelah berhasil Nazri mengumpulkan teman-teman yang satu  frekuensi lantas membuat lembaga kecil, lembaga relawan yang kebetulan pada saat itu sedang terjadi musibah erupsi Gunung Sinabung.
Musibah erupsi Gunung Sinabung menyebabkan kerusakan lahan dan menurunnya produk pertanian. Dengan sigap Nazri memberikan solusi yang revolusioner untuk mengatasi pertanian yang rusak akibat abu vulkanik dengan bertani hidroponik, respon yang diterima pun positif.
Gerak Tani dan Pertanian Berkelanjutan