Yang saya tahu mereka rela memberikan nyawa dan rela miskin demi negara. Tapi bukan berarti mereka harus miskin sampai akhir hayat padahal negara mereka sudah 66 tahun merdeka. Dulu saat saya SD yang saya tahu adalah negara saya yang saya cintai adalah negara yang penuh dengan penghormatan. Hormat kepada bendera, hormat kepada presiden, hormat kepada para pejuang, hormat kepada orang yang lebih tua, hormat kepada bapak ibu guru, hormat pada para wakil rakyat dan lain-lain. Menurut saya mereka memang orang-orang yang memang pantas untuk dihormati, tapi itu dulu. Dengan berkembangnya media informasi dan banyaknya pengejar berita, tahun demi tahun saya menyadari sanya hanya terpukau pada mereka sesaat saja.
Saya mengerti bagaimana gaya mercusuar milik Sukarno membuat citra negri ini hebat dimata dunia. Tapi untuk saat ini, saya ada di dalam negri ini dan saya kecewa. Terlalu banyak citra buruk yang muncul tahun demi tahun. Hampir tidak ada berita baik yang saya dengar hampir sebulan ini. Yang muncul hanya banyaknya kebobrokan negara yang terungkap. Lalu bagaimana kita bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme pada anak cucu kita nanti....
Yang lahir dan dibesarkan dengan keadaan sudah merdeka tidak tahu bagaimana harus mempertahankan kemerdekaan itu. Kalaupun kita sekarang harus berperang sekali lagi, bagaimana kita bisa menghadapi kekerasan dan kemiskinan. Menghadapi diri kita sendiri saja kita harus berusaha dengan keras untuk tetap sejalur dengan inti dari nasionalisme Indonesia. Semoga saja di tahun ke 66 kita merdeka negara ini akan semakin membaik....