GMT sebenarnya peristiwa alam biasa saja, yang tidak biasa adalah kemunculannya yang cukup lama di tempat sama,meskipun dalam satu wilayah bisa dihitung dalam beberapa tahun. Indonesia sendiri sudah sering melihat fenomena GMT,bahkan pada abad 19 sudah nampak pada tahun 1901. Wilayah yang mendapat fenomena GMT pada 18 Mei 1901 adalah Padang, Jambi, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Palu, dan Ambon. Berikutnya pada 14 Januari 1926 di wilayah Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, dan Pontianak. Tanggal 9 Mei 1929 daerah Aceh dan Sumatera Utara. Wilayah selanjutnya Manado dan Maluku Utara pada tanggal 13 Februari 1934, kemudian Palu dan Papua pada tanggal 4 Februari 1962.
Fenomena langka ini terjadi lagi tanggal 11 Juni 1983 di daerah Yogyakarta, Semarang, Solo, Kudus, Madiun, Kediri, Surabaya, Makassar, Kendari, dan Papua. Berikutnya tanggal 22 November 1984 terjadi lagi di Papua. Palembang, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Bangka Belitung melihat GMT selama 2 menit 19 detik pada tanggal 18 Maret 1988, dan kembali lagi tanggal 24 Oktober 199 di Sangihe dengan waktu 1 menit 53 detik. Indonesia tahun ini melihat fenomena GMT lagi besok tanggal 9 Maret 2016 di wilayah Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate.