Dalam ungkapan diatas menunjukkan sebuah fakta yang layak kita pikirkan dengan hati nurani dan keseriusan, bahwa mendidik sebuah generasi untuk transisi dan regenerasi adalah mutlak jika kita menginginkan sebuah perubahan menuju perbaikan. Kata regenerasi identik dengan pemuda, maka tak heran ketika Bung Karno mengatakan "Berikan sepuluh pemuda maka Aku akan mengubah negri ini". Ini membuktikan bahwa peran pemuda sangat dibutuhkan untuk sebuah regenerasi. Begitu juga dengan Bung Tomo yang berhasil memukul mundur penjajah dikota Pahlawan Surabaya yang tak lain lakonnya adalah para pemuda Arek-Arek Suroboyo, dan banyak lagi sejarah ataupun peristiwa yang digagas oleh para pemuda. Berbicara tentang pemuda, negeri ini sedang diuji dengan bergabungnya beberapa pemuda di gedung parlemen, akankah peran pemuda tersebut membawa perubahan pada negri ini? kita lihat saja nanti satu dua tahun mendatang, dan inilah awal regenerasi yang diterapkan secara perlahan.
Dalam mendidik sebuah generasi untuk transisi dan regenerasi perlu adanya sebuah kaderasi. yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apa itu kaderisasi? Untuk siapa kaderisasi itu? Perlukah kaderisasi itu? Apa yang anda pikirkan ketika pertama kali mendengar kata kaderisasi?
kaderisasi merupakan sebuah transformasi nilai-nilai dan sebuah proses pengoptimalan potensi-potensi manusia. jadi, kaderisasi disini identik dengan pendidikan ataupun pembinaan. Pendidikan yang memang sejatinya mahasisswa jalankan di sebuah kampus. Memaknai pendidikan pun jkuga harus dilihat secara integral yang mana seseorang dituntut untuk memiliki hardskill, softkill dan lifeskill agar dirinya dapat menjadi seorang pribadi yang utuh secara karakter.
Hardskill adalah hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi akademik dan profesi. Kemampuan ini secara teori bisa didapat dibangku perkuliahan, dan secara aplikasi bisa dikembangkan dilapangan maupun diwadahi oleh lembaga kemahasiswaan (Lembaga Minat Bakat).
Softkill adalah hal-hal terkait kemampuan intrapersonal seseorang yang bisa sangat berguna dalam menjalankan kehidupan sosial. Seperti kemampuan memimpin (leadership), bekerjasama (teamwork), berbicara di depan umum, manajemen diri dan waktu. Untuk softkill ini bisa didapatkan melalui pengamalan. peran lembaga kemahasisswaan adalah membuat wadah untuk para mahasiswa agar mereka bisa mengaktualisasikan dirinya, serta yang yerakhir adalah Lifeskill yang berkaitan denganidealisme seseorang yang akan menjadi landasan bagi dirinya dalam menjalankan aktifitasnya. Pentingnya idealisme dalam diri seseorang akan berdampak pada visi yang jelas dalam kehidupannya serta akan bermanfaat pula untuk lingkungan sekitar.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi yang diberikan oleh Tuhan, dan karakter manusia sangat ditentukan oleh lingkungan. Karakter seseorang sangat dipengaruhi oleh masa lalu, teman sepermainan, kawan yang beraktifitas bersama, lingkungan akademik yang juga membentuk pola pikir, serta lingkungan kampus yang juga dapat mempengaruhi dalam pembentukan karakte. Sehingga bisa dikatakan lingkunganlah yang akan membuat seseorang menemukanb karakternya.