Entah mengapa beberapa hari ke belakang media sedang hangat-hangatnya menyorot Ibu Kota Indonesia, Jakarta. Dimulai dari hangatnya perdebatan tentang pencabutan banding Ahok, lalu disusul dengan isu penggrebekan pesta seks homoseksual di Kelapa Gading yang katanya melanggar HAM. Tidak hanya sampai disitu. Tiba-tiba ada sekumpulan remaja mengaku gangster yang meresahkan masyarakat dengan samurai. Ketika masyarakat sedang heboh membahas gangster, tiba-tiba Kampung Melayu tersentak dengan 2 bom bunuh diri yang diklaim dilakukan oleh jaringan ISIS. Melalui artikel ini, coba kita ingat kembali tujuan bangsa Indonesia yang telah dibuat oleh founding father, yaitu: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Masalah Jakarta seminggu kebelakang seolah membuktikan bahwa Indonesia sedang tidak melangkah menuju tujuannya. Seharusnya melindungi segenap bangsa, tetapi yang terjadi adalah kaum minoritas ditindas dan dilecehkan oleh kaum mayoritas. Seharusnya memajukan kesejahteraan umum, tetapi yang terjadi adalah demo-demo yang tidak kunjung selesai. Seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi anak-anak muda yang seharusnya belajar malah memilih untuk jadi gangster dan membacok warga sipil yang tidak bersalah. Seharusnya melaksanakan ketertiban dunia, namun yang terjadi adalah terorisme. Padahal 3 hari sebelum kejadian Kampung Melayu, Jokowi baru menyampaikan strategi memerangi terorisme di KTT Arab Islam Amerika di hadapan Donald Trump, Raja Salman dan para pemimpin Islam lainnya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL