Masalah air bersih masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 82% sungai di Indonesia tercemar, sebagian besar akibat limbah domestik dan industri (KLHK, 2022). Akibatnya, jutaan masyarakat kesulitan mendapatkan air layak konsumsi. Di sinilah nanoteknologi, sebuah inovasi mutakhir, hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas air secara efisien dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan target SDGs poin 6 (Clean Water and Sanitation) yang bertujuan menyediakan akses universal terhadap air bersih pada 2030 (UN, 2022).
KEMBALI KE ARTIKEL