Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Sulit Memahaminya tetapi Ada, Percayakah?

11 September 2019   07:30 Diperbarui: 11 September 2019   07:34 34 1
Tatanan kehidupan ini saling mendukung dan saling terhubung. Ada benang merah membuat semua saling terikat satu sama lainnya. Sulit memahaminya, tetapi ada. Percayakah??

***

Ada sebuah cerita yang mungkin bisa sebagai analogi, diambil dari satu keluarga di tanah batak dengan hewan peliharaannya.

Keluarga tersebut mempunyai peliharaan ayam, anjing dan babi (umumnya keluarga batak di kampung punya peliharaan yang sama). Dan di rumah tersebut belakangan ada penghuni gelap namanya tikus.

Nyonya rumah yang berbadan gemuk sangat geram dengan kehadiran penghuni gelap ini. Maka suatu malam dia pun membuat perangkap berharap besok paginya dia bangun dan melihat tikut tersebut terperangkap di sana. Semua makanan pun disimpannya dengan rapi sehingga tidak ada pilihan buat tikus selain makan umpan yang dipasangnya.

Malam itu tikus pun keluar dari sarangnya. Pelan - pelan dan waswas dia mencoba mencari makanan. Tetapi dia tidak mendapatkan apa - apa kecuali sepotong keju di lantai dapur dalam sebuah perangkap. Dia menyadari adanya perangkap tersebut.

Dia tidak mungkin bisa menyingkirkan perangkap tersebut, sementara dia sudah lapar. Dilihatnya ayam lagi tidur - tiduran. Dia pun menjumpai dan minta tolong sama si ayam.

"Hey ayam, tolong bantu saya. Saya tidak bisa menemukan makanan malam ini kecuali keju itu. Tetapi Nyonya Besar memasang perangkap untuk menangkap saya. Badanmu kan lebih besar, bisa bantu saya menyingkirkan perangkapnya?" tanya si tikus.

"Jangan saya. Saya ga mau cari - cari masalah sama si Nyonya" jawab si ayam.

Tikus pun berlalu. Dia tidak bisa memaksa si ayam untuk membantunya. Dilihatnya lagi si anjing sedang menggigit - gigit tulang sisa makanannya tadi sore. Dia pun menjumpai dan minta tolong sama si anjing.

"Ga kau tengok aku lagi makan?" jawab si anjing singkat.

Tidak ingin memperpanjang masalah, tikus langsung  berlalu. Lagi - lagi dia gagal. Terakhir dia pun menjumpai si babi yang sedang tidur - tiduran dengan perutnya yang buncit. Dia minta tolong padanya.

"Itukan masalahmu. Urus aja sendiri" jawab babi ketus.

Akhirnya tikus pun putus asa. Dia kembali ke sarangnya dengan perut lapar. Sebenarnya si ayam, anjing dan babi mampu dan punya kesempatan untuk membantu si tikus. Tetapi karena itu masalah si tikus dan mereka merasa tidak ada hubungannya sama mereka, mereka pun tidak ada yang mau membantu.


***

Pagi - pagi si Nyonya bangun. Dia pun langsung bergegas ke dapur.

Dibukanya pintu dan tiba - tiba berteriak terkejut melihat ular dalam perangkap. Ular pun terkejut dan repleks mematok kaki si Nyonya membuat si Nyonya meringih kesakitan.

Ternyata tadi malam ada seekor ular besar masuk ke rumah. Dia sedang mengintai si tikus dan tidak memperhatikan ada perangkap di sana. Dia kena perangkap dan hanya bisa menggelepar di sana sepanjang malam.

Tuan rumah terbangun mendengar jerit si Nyonya.  Dia bergegas ke dapur arah terdengarnya jerit si Nyonya. Tahu ada ular, dia langsung ambil sendok besar dan memukul ular hingga mati.

Pagi itu pun jadi pagi yang sibuk buat seisi rumah. Dibangunkannya juga anak - anak membantu si Tuan  membawa si Nyonya ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, kondisi si Nyonya sudah lemah dan deman tinggi. Selera makannya pun makin turun. Akhirnya si Tuan memotong si ayam dan memasaknya, jadi lauk buat si Nyonya. Berharap si Nyonya selera memakannya.

Hari ke hari, banyak keluarga dan kerabat - kerabat yang datang menjenguk si Nyonya. Memberi semangat dan mendoakan kesembuhannya. Tetapi kondisi si Nyonya tidak juga membaik, malah semakin memburuk.

Melihat kondisi ini, si Tuan pun mengadakan kebaktian doa di rumah. Mendoakan yang terbaik buat si Nyonya. Dan anjing pun dipotong untuk menjamu keluarga dan kerabat - kerabat yang datang.

Usaha dokter dan tim medis rumah sakit serasa semakin sia - sia, sepertinya Tuhan berkehendak lain atas si Nyonya. Si Nyonya pun meninggal dunia. Sesuai adat batak, acara pemakaman akan dilaksanakan dan babi pun dipotong.

Singkat cerita, ular, ayam, anjing dan babi, semua mati. Bahkan si Nyonya pun meninggal. Sementara si tikus masih hidup dan bebas berkeliaran.

***

Hal yang tidak disangka - sangka sebenarnya jika ayam, anjing bahkan babi bisa mati hanya karena perangkap tikus. Mungkin di keluarga yang lain bisa kambing atau sapi yang mati. Sulit dipahami, tetapi benang merahnya memang ada.

Dengan itu juga saya tidak ragu berteriak mendukung Timnas saat menontonnya bertanding walaupun hanya lewat TV. Entah dimana hubungannya, saya yakin ada.

Pun tadi malam, saat Timnas berhadapan dengan Thailand. Walaupun saya menonton sendirian, tetapi semangat saya tidak surut. Teriakan saya mungkin terdengar tetangga, semoga saya tidak dianggap gila. Hahaha....

Hasil tadi malam memang sangat menyakitkan. Tetapi kita tidak perlu berkecil hati karena itulah kenyataannya. Bahkan dari segi suporter pun kita kalah dari mereka. Banyak yang harus kita benahi  maka berbenahlah. Kita harus berjuang dengan performa terbaik kita, karena hasil baik dengan mengandalkan faktor keberuntungan itu tidak layak dibanggakan.

Peluang masih ada. Teruslah berjuang Garuda. Jangan patah semangat. Belum bisa dengan hasil, berikan kami semangat juang yang tinggi. Untuk kami dan untuk generasi penerusmu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun